Tag Archives: fabu

Review: Fabu Hotel Bandung

Sebetulnya saya nginap di hotel ini di bulan Juni dan sayangnya, foto-foto kamar dan hotelnya yang ada di ponsel hilang. Walhasil, saya mesti cari cara buat download foto-foto dari review saya di Tripadvisor. Nah, buat yang ingin liburan ke Bandung dan cari akomodasi murah, hotel ini bisa jadi pilihan yang tepat, terutama buat para pelancong yang berkunjung pakai kereta karena lokasinya sangat dekat dengan Stasiun Bandung.

fabu-hotel-bandung
Fasad bangunan hotel. Foto milik manajemen hotel.

Fabu Hotel berlokasi di jalan Kebon Jati nomor 32, Bandung. Lokasinya dekat banget sama Pintu Selatan Stasiun Bandung (kalau kalian yang naik kereta dan keluar dari Pintu Utara, mau nggak mau harus masuk lagi atau naik angkot atau Grab ke hotel ini). Nah, selain dekat dengan stasiun, hotel ini juga cuman beberapa menit dari Pasar Baru Trade Center dan mal Paskal 23.  Kalau mau ke Paskal 23 dan pakai mobil/taksi, saya saranin sih supaya cepat sampai, di perempatan Otista ambil kiri ke arah Viaduct, tapi  belok kiri lagi ke jalan menuju Pintu Selatan Stasiun Bandung. Nah, habis itu tinggal lurus terus dan masuk ke kawasan Paskal 23 lewat underpass.

Akomodasi bintang tiga ini punya 86 kamar. Hotel ini juga menyediakan smoking dan non-smoking room, serta family room buat tamu yang datang bersama keluarga tercinta untuk liburan di Bandung. Untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung, Fabu Hotel punya restoran, ruang rapat, ruang banquet, dan kafe kecil yang ada di samping lobi.

Fabu Hotel menawarkan beberapa jenis kamar, dari mulai superior sampai suite. Nah, salah satu jenis kamar yang ingin saya coba itu kamar loft. Kalau suite room kan mungkin sudah biasa, tapi kalau loft ‘kan jarang. Kayaknya sih loft room ini untuk keluarga, tapi buat pengunjung yang datang sama teman-teman juga cocok.

Oh ya, bukan hanya sekali sebetulnya saya nginap di Fabu ini. Kayaknya udah tiga kali sih di tahun ini dan menempati tipe kamar yang sama, superior. Sejauh ini pengalaman menginapnya positif dan hotel ini bisa masuk daftar buat teman-teman atau siapa pun yang minta rekomendasi budget hotel di Bandung, terutama yang ingin wisata belanja atau nyari hotel di dekat stasiun biar nggak ketinggalan kereta.

tenor2
Jam berapa ini?

 

Interior Kamar

Urusan interior kamar, saya tipe orang yang menyesuaikan ekspektasi dengan kondisi objektif lapangan. Masuk ke kategori budget hotel (kelasnya best value malahan kalau di Tripadvisor), saya nggak menaruh harapan muluk-muluk untuk kamarnya. Pada dasarnya sih, yang penting kamarnya bersih dan nyaman, dan in-room facilities-nya berfungsi, dan kedua syarat itu terpenuhi di kunjungan saya.

img-20180622-171824-hht

Satu hal yang bikin saya cukup terkesan adalah ukuran kamarnya. Buat tipe deluxe dan budget hotel, kamar yang saya tempati bisa dibilang luas. Ada jarak cukup besar dari ujung tempat tidur ke dinding televisi. Selain itu, jarak dari sisi kanan tempat tidur ke jendela juga cukup besar, sampai muat kursi yang cukup besar (dan itu pun nggak terasa sempit). Space kosong yang ada memang nggak pas sih buat latihan cover dance K-Pop, tapi buat yoga sama juggling bola sih cukup lah (ngapain juga juggling?).

Secara keseluruhan, interiornya bergaya modern minimalis. Dindingnya didominasi warna putih, dengan satu sisi ruangan yang sengaja dicat warna biru supaya jadi focal point. Jendela kamar juga terbilang besar. Di foto yang saya ambil, kamar saya ini berada di sisi kanan gedung (kalau kita menghadap dari depan) jadi pemandangan yang saya dapat adalah kawasan Pasar Baru dan sekitarnya. Sayangnya, tepat di samping gedung hotel ini ada semacam bangunan lama yang nggak terawat jadi view yang saya lihat ya agak spooky kalau saya buka tirai malam-malam.

img-20180622-171738-hht

Dengan space yang masih ada, kamar ini masih punya study area di samping jendela (yang ada kursi). Socket listrik pun cukup banyak jadi kalau nginap bareng teman, nggak perlu sampai rebutan buat charge HP atau kamera.

Bicara tentang furnitur, kamar yang saya pesan ini kamar deluxe dengan double bed, tapi seperti yang bisa dilihat di foto, double bed ini semacam twin bed yang digabung. Kalau tidur di tengah-tengahnya, kerasa nggak nyaman karena ada celah antara dua kasur twin bed itu. Nevertheless, si kasurnya empuk dan bantalnya masih puffy jadi  nyaman buat tidur siang atau bobo cantik di malam hari.

tenor3
Mimpi galau

Oh ya, pencahayaan kamarnya menurut saya terlalu redup. Meskipun nggak baik untuk tidur dalam keadaan ruangan yang terang, untuk beraktivitas ruangan kamar rasanya terlalu gelap. Ditambah dengan dinding berwarna biru, kamar saya kesannya jadi dingin, walaupun nggak sampai ke arah spooky sih. Mungkin kalau pengaturan pencahayaannya diubah, kesannya bisa lebih ke arah sejuk, dan bukan dingin.

 

Kamar Mandi

Nah, kamar mandi ini merupakan elemen yang penting dalam kamar hotel karena secantik apa pun kamar hotel, kalau kamar mandinya kotor, bau, atau nggak bagus, ya sama aja bohong.  Kamar mandi di kamar saya bersih dan dilengkapi dengan alat-alat mandi seperti sikat gigi, sabun batangan, dan kawan-kawan. Interiornya bergaya modern minimalis, dengan kaca tebal sebagai sekat antara area shower dan kloset. Sebetulnya, saya agak paranoid dengan dinding kaca seperti ini.  Saya suka takut kepeleset, terus nabrak dinding kaca, dan malah jadi gegar otak.

tenor4
Bahaya gan

Dinding dan lantai kamar mandi ini dipasangi keramik berwarna abu-abu dan dengan lampu berwarna putih, kesannya jadi dingin dan suram. Entah kenapa kalau kamar mandi, saya lebih suka yang terang supaya mandinya lebih nyaman aja. Kalau suasana kamar mandinya muram, bawaannya kurang maksimal mandinya.

Fabu
Di atas dispenser itu facial wash saya, bukan dari hotel ya

Oh ya, buat yang suka ber-shower air panas, harus bersiap-siap kecewa karena hotel ini memiliki peraturan yang cukup ketat terkait air panas. Bukan berarti kita nggak boleh pakai air panas, hanya saja buat yang suka ber-shower lama di bawah air panas, harus siap-siap terkejut karena setelah lima menit, air panasnya akan berkurang (lebih tepatnya, suhunya menurun). Fabu Hotel menerapkan semacam kebijakan eco-friendly sehingga pemanas airnya dimatikan setelah lima menit, dan air panas bisa kembali dinikmati setelah 10-15 menit. Intinya sih ini semacam nyuruh saya buat nggak mandi lama-lama.

Selain itu, sabun dan sampo sudah tersedia dalam satu produk. Nah, dispenser sabun slash samponya ini agak-agak “mengejutkan”. Awalnya saya bingung gimana cara keluarkan sabun dari dispensernya karena tuasnya punya bentuk yang aneh (antara ditarik ke bawah atau didorong ke atas, ternyata didorong ke arah depan).

 

Kesimpulan

Untuk akomodasi budget, Fabu Hotel memberikan pengalaman menginap yang menyenangkan buat saya. Secara pribadi, budget hotel buat saya itu seperti nggak neko-neko: kamu butuh tempat buat tidur, ya inilah tempat untuk istirahat. Beberapa budget hotel memang dilengkapi dengan fasilitas tambahan, meskipun sebagian besar sih stick to the main point.

Proses check-in nggak ribet. Ukuran kamar saya cukup luas untuk tipe deluxe (kadang-kadang beda ukuran superior sama deluxe itu nggak kerasa). Meskipun nggak mewah, furniturnya dalam keadaan baik dan terawat. View kamar saya cukup baik, walaupun saya sedikit terganggu dengan gedung kosong di samping bangunan hotel. Terlepas dari kebijakan air panas, kamar mandi saya bersih dan terawat. Peralatan mandi pun sudah tersedia.

Sayangnya, saya nggak pesan kamar dengan breakfast jadi nggak bisa mencicipi sarapannya. Restoran hotel berada di lantai lobi, dengan jendela besar yang mengarah ke taman kecil. Saya selalu suka hotel yang punya tamannya karena kehadiran elemen alam itu jadi penyeimbang energi yang baik. Kalau berkesempatan buat nginep lagi, saya akan coba pesan kamar dengan breakfast.

Dengan harga kamar berkisar 260 ribu hingga 600 ribu (rate berdasarkan Tripadvisor), Fabu Hotel bisa jadi a good deal buat para pengunjung yang ingin menginap di pusat kota dan bisa mengakses berbagai tempat di kawasan pusat kota dengan mudah. Selain itu, lokasinya yang sangat dekat dari Stasiun Bandung dan Pasar Baru Trade Center juga menjadikan hotel ini pilihan yang pas buat siapa pun yang ingin berwisata belanja di Bandung.

Pros & Cons

👍🏻 Pros

  • Lokasi strategis, hanya sekitar 5-10 menit jalan kaki menuju Pasar Baru Trade Center dan Stasiun Bandung (pintu selatan). Cocok buat wisatawan yang suka belanja di kawasan Pasar Baru
  • Rate-nya terbilang terjangkau untuk kelasnya
  • Kamarnya luas dan tenang, meskipun lokasi hotel di pusat kota
  • Ke kawasan belanja Dalem Kaum cuman satu kali naik angkot juga bisa

👎🏻 Cons

  • Policy eco-friendly room-nya bikin air panas hanya keluar selama 5 menit, dan setelah itu harus nunggu lagi sekitar 15 menit sampai air panas bisa dipakai
  • View dari kamar nggak begitu bagus. Di sebelah kanan hotel, ada bangunan kosong yang cukup spooky. Di sisi kiri hotel, ada rumah sakit
  • Double bed-nya merupakan dua twin bed yang dirapatkan. Celah di antara kasurnya bikin nggak nyaman
  • Pencahayaan kamar terlalu redup

 

Penilaian

Kenyamanan: 😌😌😌😌⚪️
Desain: 😄😄😄⚪️⚪️
Lokasi: 🤩🤩🤩🤩🤩
Harga: 💰💰