Tag Archives: apartment ascott

Review: Ascott Sudirman Jakarta

Waktu kemarin saya ke Jakarta pas libur Natal, saya cari properti yang pas buat ngundang teman-teman dan ngadain Christmas eve dinner. Awalnya saya sempat kepikiran pesan suite room dengan living area terpisah, tapi setelah dipikir-pikir lagi, kayaknya lebih asyik kalo dinner itu kita yang siapin makanannya sendiri. Walhasil, saya pun cari serviced apartment dengan unit yang punya kitchenette dan dining area.

Karena dari tanggal 21-22 Desember saya nginap di kawasan Rasuna Said, saya harus cari properti yang masih deket-deket kawasan sana supaya nggak terlalu capek pindah-pindahnya. Sebetulnya saya suka hotel-hopping, tapi saya nggak suka dengan ribetnya packing dan unpacking. Setidaknya kalau propertinya deket, saya nggak perlu tambah capek dengan kemacetan. Setelah menimbang-nimbang berbagai faktor, akhirnya pilihan saya jatuh kepada Ascott Sudirman Jakarta.

ascott-sudirman-jakrata
Ascott Sudirman Jakarta. Foto milik pihak manajemen.

Berlokasi di kawasan terpadu Ciputra World 2, Ascott Sudirman Jakarta merupakan properti yang masih baru. Seinget saya hotel bintang lima di Jakarta ini buka di pertengahan atau kuartal terakhir 2018 karena di awal 2018, saya belum lihat properti ini di listing Agoda dan Tripadvisor. Akomodasi bintang lima ini punya 192 unit serviced apartment yang terbagi ke dalam empat tipe utama, yaitu Studio Premier, One-Bedroom Premier, Two-Bedroom Premier, dan Three-Bedroom Premier. Untuk unit Studio dan One-Bedroom sendiri, kita bisa pilih mau kamar dengan double bed atau twin bed.

Saya lupa ada berapa lantai pastinya di tower apartemen ini, tapi pengunjung hanya bisa mengakses sampai lantai 30. Sepertinya sih lantai-lantai ke atasnya lagi belum siap dibuka buat publik. Fasilitas yang tersedia di Ascott Sudirman Jakarta cukup komprehensif dan family-friendly. Cocok lah buat yang mau liburan ke Jakarta sama keluarga atau bawa anak kecil.

Kunjungan saya ke apartemen ini selama tiga hari dua malam. Nah, pada awalnya saya pesan unit Studio Premier, tapi karena di malam berikutnya saya berencana untuk adakan makan malam dan undang teman-teman, akhirnya saya upgrade ke unit One-Bedroom Premier. Ada juga cerita lucu tentang teman saya ketika nginap di sini. Ulasan dan cerita lucunya akan saya bahas di segmen berikutnya. Karena saya coba dua unit yang berbeda, saya akan buat dua segmen yang masing-masing subpoints untuk desain kamar dan kamar mandi.

Studio Premier
Desain Kamar

Sebelumnya, saya sering lihat-lihat properti Ascott yang lain. Di Jakarta sendiri, ada tiga properti Ascott: Ascott Jakarta (di Kebon Kacang, dekat Grand Indonesia), Ascott Kuningan (tetanggaan dengan Raffles Jakarta dan Somerset Grand Citra), dan yang paling bungsu ini Ascott Sudirman Jakarta. Rate hotel memang fluktuatif, dan kadang-kadang naik turunnya signifikan. Waktu merencanakan kunjungan ke Jakarta, rate Ascott Sudirman Jakarta ini yang paling murah di antara properti-properti Ascott yang lain. Dengan rate yang lebih terjangkau dan usia properti yang masih sangat muda, pilihan saya ya jatuh ke sini.

Bicara tentang desain kamar, sebetulnya desain unitnya nggak jauh beda dengan desain unit di Ascott Kuningan. Dua-duanya sama-sama menerapkan interior bergaya kontemporer. Hanya saja, di Ascott Sudirman interior unitnya cenderung terasa lebih ceria dan berwarna karena ada mural di belakang headboard tempat tidur. Ini ngingetin saya sama interior kamar di de Braga by ARTOTEL yang pernah dibahas seblumnya. Bedanya, ambience di sini lebih hangat dan dewasa, sementara di de Braga itu cenderung lebih adem dan youthful.

Unit Studio Premier saya berada di lantai 12, dengan jendela mengarah ke timur. Posisi kamar ini punya keuntungan tersendiri karena ketika pagi, cahaya matahari bisa langsung masuk ke kamar. Kekurangannya ya kalo cahaya mataharinya lagi terik banget, lumayan panas sih suhu kamarnya. Eh, tapi posisi kamar juga memberikan view yang menurut saya sih lebih bagus karena menurut pihak hotel, kamar-kamar yang ada di sisi berlawanan punya view yang kurang asik karena kehalangin Tokopedia Tower.

img_20181223_130006
Area cuci di kitchenette
img_20181223_125943
Entrance dan kitchenette
img_20181223_130104
Living and study area
img_20181223_125952
Tempat tidur dan sofa
img_20181223_130347
View dari kamar
img_20181223_130354
View dari kamar
img_20181223_130122
Studio premier
img_20181223_130010
Mesin kopi. Mesin cuci ada di bawahnya
img_20181223_130333
Living area, dengan Samsung Soundbar

Dengan ukuran 48 meter persegi, unit apartemen saya terasa luas nggak luas. Apa ya istilah yang lebih tepatnya? Mungkin pas-pasan. Unit terasa kecil karena fitur-fitur di dalamnya sebetulnya. Kita mulai dulu dari entrance. Begitu masuk, kita langsung disambut kitchenette berbentuk koridor yang diapit oleh counter dan kabinet di kedua sisinya. Kitchenette ini lengkap dengan kompor induksi, kulkas mini, rice cookercoffee maker, teko pemanas air, bak cuci, dan mesin cuci (plus pengering). Alat-alat makan dan masak disimpan di dalam counter dan kabinet.

Living area punya ukuran yang seadanya, menyatu dengan area tidur. Jarak dari sofa ke televisi cukup dekat dan nggak besar, meskipun meja kopi yang digunakan juga berukuran kecil dan berbentuk silinder. Oh ya, untuk hiburan unit ini dilengkapi dengan entertainment box (ada iFlix) dan Samsung Soundbar yang bisa di-pair ke HP atau laptop buat dengerin lagu sambil goyang dua jari ala lagu tetew.

tenor
Popular culture anak jaman now susah dipahami

Furnitur-furnitur di kamar bergaya modern kontemporer, tapi nggak ke arah Scandinavian atau industrial. Atmosfernya lebih ke arah elegan dan bukan minimalis-fungsional. Untuk sejenak, saya bisa “menjauh” sejenak dari interior-interior khas Ikea. Oh ya, dari kitchenette ke area tidur nggak ada pintu atau pembatas yang lebih permanen jadi pastikan nggak masak yang baunya terlalu menyengat. Otherwise, kasurmu nanti bau.

giphy-1
Sehun muntah~

Salah satu spot yang saya suka dari unit Studio Premier ini area kerjanya. Membelakangi jendela, kalau malem-malem area ini bisa jadi spot foto yang bagus buat foto ala ala eksekutif muda dengan latar belakang pemandangan kota. Lampu mejanya punya desain yang unik.

Kamar Mandi

Di unit Studio Premier, kamar mandinya punya ukuran yang cukup luas. Ada lemari pakaian di kedua sisi jalan menuju kamar mandi. Salah satunya memuat ironing board dan bathrobe. Pas lah kalau perlu nyetrika baju, perlengkapannya udah tersedia. Ada juga safe box buat mengamankan barang berharga dan hati yang retak.

tenor3
Hatiku sedih, hatiku gundah

Untuk kamar mandi sendiri sih, desainnya tampak mewah dengan balutan dinding dan lantai berwarna gading. Area wastafel dilengkapi dengan vanity mirror. Kalau mau dandan, kebantu lah. Bath products-nya punya aroma yang beda-beda. Beberapa punya bau yang terlalu menyengat, sementara yang lainnya cukup pleasant di hidung. Oh ya, di kamar mandi juga ada timbangan badan. Waktu saya cek, berat badan saya ternyata 55 kilogram. Apakah ini karena dua hari sebelumnya saya kebanyakan jajan?

img_20181223_130256
Shower area
img_20181223_130232
Area wastafel
img_20181223_130240
Kloset
img_20181223_130155_hht
Safe box
img_20181223_130304
Bathtub
img_20181223_130211
Ironing board dan bathrobe

Area shower berada di samping bathtub dan dibatasi oleh dinding kaca dari area kamar mandi yang lain. Di unit ini, ada rainshower yang cocok untuk saya yang senang merenung. Bathtub-nya sendiri cukup panjang dan dalam, pas buat deep soaking. Intinya sih no objection lah kalau untuk shower dan bathtub. Nah, yang harus saya sesali adalah pintu kamar mandinya. Pintu yang digunakan adalah pintu geser ganda tanpa kunci. Bahkan, ketika pintu ditutup pun saya semacam harus memastikan kedua pintu sudah menempel rapat dan nggak ada celah. Ini jadi hal yang disayangkan karena privasi kita bisa jadi dalam bahaya. Kalau mau tahu apakah ada orang di kamar mandi atau nggak, ya kita harus lihat pintunya ketutup apa nggak. Sayangnya, kadang ada aja orang yang langsung buka pintu tanpa ketuk dulu. Kan nggak lucu kalau lagi doing your business tiba-tiba digrebek.

One-Bedroom Premier
Desain Kamar

Dari segi desain, sebetulnya nggak ada perbedaan signifikan antara setiap kelas unit di Ascott Sudirman Jakarta. Kalau ukuran unit, jelas beda. Unit One-Bedroom yang saya tempati berada di lantai 20, beda 8 lantai sama unit sebelumnya. Namun, jendelanya masih tetap menghadap ke timur dan dengan ketinggian seperti ini, view yang saya dapatkan sedikit lebih bagus (dan lebih tenang karena semakin jauh dari jalan).

Dengan luas 65 meter persegi, jelas One-Bedroom Premier memberikan lebih banyak ruang. Perubahan yang paling kentara adalah kitchenette-nya. Kalau di unit sebelumnya kitchenette menyatu dengan koridor menuju living area, kalau ini dia punya space sendiri yang sebetulnya bergabung dengan living area. Hanya saja, ada meja bar di kitchenette-nya yang menjadi pembatas. Dapurnya juga lebih besar jadi cukup leluasa lah kalau mau masak dengan beberapa orang. Waktu itu, saya masak-masak dengan empat orang dan nggak terasa begitu sesak sih. Senggol sedikit nggak apa-apa, asal nggak pake bacok.

Fasilitas dapur masih sama. Ada mesin cuci, bak cuci, oven, kompor induksi, dan semacamnya. Alat-alat masak dan makan ditempatkan di counter dan kabinet. Ah, perbedaan lainnya dengan unit sebelumnya adalah kulkasnya di sini lebih besar. Kita bisa simpan makanan beku di freezer-nya.

img_20181224_134903
Kitchenette dan mesin cuci
img_20181224_134927_hht
Living area di One-Bedroom Premier
img_20181224_134933
Kamar tidur, masih dengan mural di belakang headboard
img_20181224_134857
Area cuci di kitchenette, ada oven dan alat pembuat kopi
img_20181224_134949
Fasilitas hiburan di kamar tidur
img_20181224_134956_hht
Meja rias di kamar tidur, ada sentuhan midcentury-nya sedikit

Untuk living area, ukurannya memang cenderung lebih luas, tapi kalau rasionya disamakan, jatuhnya sih sama-sama “mepet”. Study area digabungkan dengan living area dan jadi lebih sempit. Di belakang meja kerja ada pintu ke balkon yang dikunci oleh pihak manajemen. Furnitur yang dipakai masih bergaya kontemporer, dengan dominasi warna-warna earthy yang hangat. Samsung Soundbar dan entertainment box juga dihadirkan di unit ini. Waktu malam Natal, saya seneng putar playlist Christmas Jazz di Spotify buat menemani masak-masak.

Kamar tidur berada terpisah dari ruang keluarga dan kitchenette jadi say goodbye to bau asap gorengan! Ukuran kamar tidurnya cukup luas, dengan TV layar datar, meja rias, dan armchair di dekat jendela. Ini jadi spot yang pas buat baca buku sambil ngopi, atau untuk sekadar ngegalau (aktivitas ini tidak disarankan). Mural kontemporer terpasang di belakang headboard. Dominasi warna-warna earthy juga ditemukan di kamar, bikin tidur terasa nyaman.

Kamar Mandi

Luasnya unit One-Bedroom Premier berimbas pada ukuran kamar mandi yang juga lebih besar. Di unit ini, ada his-and-hers bathroom sink. Jadi buat yang datang sama pasangan, nggak perlu takut rebutan wastafel dan bisa dandan bersama. Seperti unit sebelumnya, kamar mandi di unit ini tampak mewah dalam balutan warna beige.

img_20181224_135013
Shower area, sekarang terpisah dari bathtub
img_20181224_135006
His-and-hers bathroom sink
img_20181224_135002
Area bathtub
img_20181224_135027
Kloset kamar mandi

Perlengkapan kamar mandi sendiri ngga berbeda. Bath products seperti yang ada di Studio Premier masih bisa ditemukan di sini. Bathtub-nya dari segi ukuran pun sama. Nah, shower area di unit ini terpisah dari bathtub, dibatasi oleh dinding kaca. Saya sendiri ketika nginap di unit ini nggak sempat pakai bathtub-nya, tapi kehadiran rainshower cukup menjadi pelipur lara.

Kamar mandi bisa diakses melalui “foyer” kecil yang diapit oleh lemari pakaian. Sama seperti unit Studio Premier, lemari ini memuat safe box, ironing board, dan bathrobe. Pintu yang digunakan pun masih sama, double sliding door kayu kunci. Lagi-lagi privasi terpaksa “disunat” di unit ini. Meskipun demikian, kalau kita mau mengundang tamu, mereka nggak harus pakai kamar mandi en suite karena di unit ini, ada half bathroom di koridor menuju kitchenette dan living area.

Fasilitas Umum
Restoran

Untuk bersantap, Ascott Sudirman Jakarta punya restoran yang berada di lantai lobi. Nah, restoran ini punya akses ke taman. Waktu saya berkunjung, tamannya sebetulnya sudah rapi dan cantik. Hanya saja, masih keliatan ada pembangunan yang masih berlangsung. Di outdoor seating area, ada mesin pemanggang yang kayaknya dipakai untuk barbeque party atau semacamnya.

img_20181223_212906
Lobby, dengan pohon Natal
img_20181223_212936_hht
Lobby
img_20181223_212857_hht
Lobby
img_20181223_212926_hht
Restoran
img_20181223_212840
Lobby
img_20181223_212917_hht
Restoran dan tangga menuju The Library
img_20181223_212931_hht
Restoran

Lobinya sendiri menurut saya sih sedikit sempit. Mungkin karena penempatan set meja kursinya terlalu berdekatan satu sama lain. Di dekat restoran, ada tangga menuju The Library, salah satu public space di Ascott Sudirman Jakarta yang saya suka. Oh ya, di tangga juga ada mural besar yang pas buat dijadikan backdrop foto Instagram.

img_20181223_230754_hht

img_20181223_230805_hht

img_20181223_230819_hht

Naik satu lantai dari lobi lewat tangga, ada beberapa hall serbaguna untuk berbagai acara. Nah, di depannya ada area bernama The Library yang pada dasarnya sih semacam lounge dengan bar. Ketika saya keliling-keliling, saya nggak nemu rak-rak berisi buku (despite the name). Mungkin buku-bukunya belum disiapkan ya. Saya datang pas tengah malam jadi The Library ini kosong banget. Ada juga pintu menuju balkon, tapi sayangnya pintunya terkunci jadi saya nggak bisa main di balkon. The Library ini tampil mewah dan elegan dalam furnitur bergaya kontemporer, balutan palet warna gading, mahogany, dan putih, dan pencahayaan yang redup, tapi seksi.

Kolam Renang, Sauna, dan Steam Room

Nah, kalau menginap di sini, fasilitas yang satu ini jangan sampai dilewatkan. Berada di lantai 30, kolam renang di Ascott Sudirman Jakarta menghadirkan pemandangan kota ke arah barat. Kolam renangnya sendiri berbentuk memanjang, dengan dinding kaca sebagai pembatasnya.

img_20181224_102439

img_20181224_102350

View dari kolam renang bikin saya dan teman-teman betah nongkrong di sana. Ada juga beberapa kursi santai dan “sarang burung” gantung sebagai tempat duduk pengunjung. Sayangnya, area ini kekurangan tempat duduk. Mungkin karena keterbatasan ruang juga. Untuk bilas, pengunjung bisa pakai shower yang ada di salah satu sudut kolam renang atau langsung ke kamar mandi.

Habis berenang, pengunjung bisa coba relaksasi di sauna dan steam room yang ada di kamar mandi pria dan wanita. Untuk kapasitasnya sendiri memang nggak besar, mungkin sekitar enam atau tujuh orang. Waktu saya berkunjung, kebetulan lagi kosong saunanya jadi kita bisa coba tanpa ngerasa ditungguin.

 

img_20181224_122851
Wastafel
img_20181224_122855_hht
Area shower
img_20181224_122927_hht
Steamroom. Kelihatan masih belum beres
img_20181224_123040_hht
Sauna

Selain sauna, di kamar mandi ada dua shower box. Ada juga steam room di samping suana yang kelihatannya masih unfinished karena di bawah tempat duduk, masih ada keramik-keramik. Untuk ruangannya sendiri sih udah berfungsi karena kerasa banget uapnya. Hanya saja, ya itu tolong mungkin pihak manajemen ruangannya lebih dirapikan.

Gym

Nggak jauh dari kolam renang, ada gym dengan peralatan yang cukup lengkap. Di hari kedua kunjungan, gym ini penuh sama anak-anak kecil yang olahraga. Yap. Anak-anak kecil. Untungnya mereka berada di bawah pengawasan orang tuanya. Ada juga ruang yoga di ujung gym. Saya olahraga di sini di pagi hari terakhir. Kebetulan lagi sepi, saya bisa olahraga tanpa dikejar-kejar waktu.

This slideshow requires JavaScript.

Berseberangan dengan gym, ada satu ruangan bernama The Sanctuary. Sebetulnya, ruangan ini itu semacam ruang relaksasi sederhana dengan tiga massage chair yang menghadap ke arah dinding kaca. Sambil dipijat, kita bisa lihat pemandangan kota dan kolam renang. Fasilitas ini ternyata cukup populer karena yang ngantri pengen coba kursi pijatnya cukup banyak.

Gamesroom & Cubbies Kids’ Club

Di hari terakhir, saya berencana mengunjungi dua fasilitas umum di Ascott Sudirman Jakarta. Kedua fasilitas ini berada di lantai 29, hanya beda satu lantai dari lantai kolam renang. Menurut saya, gamesroom dan Cubbies Kids’ Club ini jadi fasilitas andalan properti.

This slideshow requires JavaScript.

Kalau datang bawa anak-anak, Cubbies Kids’ Club bisa jadi tempat yang pas buat ngasuh. Ruangannya cukup luas, dilengkapi dengan mainan anak, rumah-rumahan, kolam bola, set meja kursi untuk menggambar, dan televisi. Suasananya ceria, dengan mural-mural warna warni di setiap sisi dinding. Lantainya pakai karpet yang empuk. Saya ambil beberapa foto di sana karena properti dan ruangannya gemesin.

Untuk gamesroom, sayangnya fasilitas ini hanya bisa digunakan by request. Ini artinya kalau mau pakai, kita harus hubungi pihak hotel dulu. Di dalamnya, ada meja bilyar, televisi, dan sofa-sofa empuk. Oh ya, di sini juga kita bisa main PS4, tapi ya begitulah. Kita harus ngomong dulu ke pihak hotel.

Lokasi

Bicara soal lokasi, Jalan Prof. Dr. Satrio memang terkenal cukup padat pas jam berangkat atau pulang kerja. Untungnya, kondisi lalu lintas justru sepi waktu saya ke sana. Mungkin karena lagi musim liburan.

Berada di kompleks Ciputra World 2, Ascott Sudirman Jakarta tetanggaan dengan Tokopedia Tower. Properti ini juga berjarak sekitar 5 menit aja dari Lotte Shopping Avenue dan DBS Tower dengan berjalan kaki. Kalau dari Mega Kuningan, jalan kaki mungkin sekitar 15 menit (saya bahkan sempat joging pagi ke kawasan Mega Kuningan dari hotel).

Soal aksesibilitas, properti ini memudahkan kita buat ke mana-mana. Mau ke mal? Tinggal jalan kaki. Ada rapat di Tokopedia Tower? Tinggal jalan ke tower seberang. Hanya saja karena properti ini masih baru, kadang-kadang orang suka salah kira, seperti kasusnya teman saya. Jadi waktu itu, teman saya mau datang berkunjung untuk nginep. Saya udah bilang bahwa saya nginep di Ascott Sudirman. Karena sama-sama berakhiran “-an” dan berlokasi di Dr. Satrio, teman saya mengira saya nginep di Ascott Kuningan. Walhasil, dia kepaksa jalan kaki dari Ascott Kuningan ke Ascott Sudirman, malam-malam sekitar jam 11.

Kesimpulan

Sebagai properti yang masih seumur jagung, Ascott Sudirman Jakarta punya beberapa hal yang memang harus dibenahi, seperti pembangunan beberapa fasilitas yang belum diselesaikan. Untuk kualitas layanan sendiri, saya nggak ada objection tertentu. Kondisi unit juga bagus, dengan perlengkapan yang berfungsi dengan baik. Bahkan, ada buku manual lengkap yang memuat cara menggunakan berbagai peralatan di kamar, termasuk Samsung Soundbar dan mesin cuci.

Interior kamar bergaya kontemporer dengan balutan warna-warna earthy membangun suasana hangat dan nyaman. Christmas eve dinner saya dengan teman-teman terasa ceria. Kitchenette yang lengkap dan kehadiran fasilitas hiburan membuat pengalaman menginap jadi lebih menyenangkan. Ukuran unit memang segitu-gitunya, tapi seenggaknya masih terasa nyaman, bahkan untuk menjamu lima orang (termasuk saya).

Yang kurang disukai sih sebetulnya pintu kamar mandinya. Dengan double sliding door tanpa kunci, saya agak takut ada orang yang langsung masuk ke kamar mandi tanpa ketuk pintu, sementara di kamar mandi lagi ada orang yang pakai. Bath products-nya menarik. Memang secara personal saya kurang suka beberapa aromanya.

Dengan rate mulai dari kisaran 1,2 juta rupiah per malam (berdasarkan rate yang saya dapat waktu booking dari Agoda), saya mendapatkan pengalaman menginap yang cukup menyenangkan. In-room amenities dan fasilitas umum bintang lima tentunya menjadi faktor yang membuat pengalaman saya berkesan. Selain itu, lokasinya juga memudahkan saya untuk pergi ke mana-mana. Kalau ada rencana liburan di Jakarta bersama keluarga, saya rasa Ascott Sudirman Jakarta bisa jadi pilihan hotel bintang lima di Jakarta yang tepat dengan harga yang relatif terjangkau di kelasnya.

Pros & Cons

👍🏻 Pros

  • Lokasinya prima. Ke mana-mana deket. Untuk kunjungan bisnis atau liburan, hotel ini menawarkan akses yang mudah, baik ke area perkantoran maupun mal.
  • Dibandingkan dengan teman-teman sejawatnya, Ascott Sudirman Jakarta ini si bungsu dengan rate yang bisa dibilang lebih terjangkau.
  • Usianya masih baru. Jadi, berbagai furnitur dan perlengkapan unit ya masih baru juga. Desain kontemporernya cocok buat orang-orang yang punya preferensi ke arah modern.
  • Fasilitas umumnya lengkap, dari mulai kolam renang, gym, sauna, steam room, sampai gamesroom.
  • Ada Cubbies Kids’ Club buat anak-anak. Cocok lah kalau menginap sama anak kecil.
  • Samsung Soundbar dan entertainment box (iFlix) jadi fasilitas hiburan en suite yang mengasyikkan. Pas banget buat movie night bareng teman-teman.

👎🏻 Cons

  • Ukuran living area untuk unit Studio Premier dan One-Bedroom Premier nanggung. Luas nggak, sempit juga nggak.
  • Akses ke tower apartemen dari gerbang Ciputra World 2 lumayan jauh. Datang pakai mobil pun, alur lalu lintasnya agak “membingungkan”.
  • Beberapa area hotel masih belum selesai dibangun. Persentasenya mungkin 80% beres lah. Fungsional, tapi ya secara estetika kurang enak dipandang aja.
  • Kamar mandi di unit Studio Premier dan One-Bedroom Premier pakai double sliding door tanpa kunci. Privasi bisa jadi agak terancam kalau ada orang yang tiba-tiba buka pintu dan nyelonong masuk ke kamar mandi, tanpa ngetuk dulu.
Penilaian

Kenyamanan: 😌😌😌😌😶
Desain: 😆😆😆😆⚪️
Lokasi: 🤩🤩🤩🤩😶
Harga: 💰💰💰💰