Review: Mercure Jakarta Kota

Terakhir saya nulis ulasan itu bulan kemarin ya. Tampaknya karena kesibukan saya, jadwal nulis review hotel jadi macam sebulan sekali. Sebetulnya, masalahnya bukan karena kurang bahan sih (believe me or not, masih ada banyak hotel yang review-nya belum saya tulis, tapi kunjungannya udah dari bulan kapan), tapi karena kerjaan.

Kunjungan ke hotel yang mau saya bahas kali ini agak spesial karena ada kerabat saya yang ulang tahun. Sebetulnya jatohnya ini saya numpang nginep sih (berhubung malemnya diajak makan-makan sama teman-teman yang lain di warung seafood). Hotel ini merupakan salah satu properti punya Accor yang usianya cukup tua di Jakarta. Dari desainnya saya bisa lihat sisa-sisa kemegahan hotel ini di heyday-nya dulu, meskipun pesonanya masih tetap terjaga.

1139_17032512520051846435
Mercure Jakarta Kota. Foto milik pihak manajemen

Mercure Jakarta Kota adalah akomodasi bintang empat yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk no. 123, Jakarta. Hotel ini bersebelahan dengan Hotel Santika Premier Hayam Wuruk. Di kawasan Hayam Wuruk-Gajah Mada sendiri ada banyak banget hotel, Mercure Jakarta kota sendiri bukan satu-satunya properti Accor yang ada di kawasan ini. Nggak jauh dari hotel ini juga ada Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah Mada.

Dikenal juga dengan nama Mercure Rekso Hayam Wuruk, Mercure Jakarta Kota punya 243 kamar yang terbagi ke dalam 3 tipe: Superior, Deluxe, dan Executive. Berdasarkan informasi dari situs resminya, hotel ini terinspirasi oleh budaya Indonesia-Tionghoa yang saya rasa cukup kentara, terutama dari pemilihan warna. Untuk desain secara keseluruhan, saya akan menggunakan istilah “hotel-hotel mewah yang suka ditampilkan di film-film laga Hong Kong-Jackie Chan”. Menurut staf yang waktu itu bertugas di pool area sih, di lantai paling atas ada Presidential Suite, tapi ketika saya cross check di website resmi hotel dan situs-situs booking, saya nggak nemu tipe itu. Mungkin yang dimaksud Presidential Suite itu tipe Executive kali ya? Di Tripadvisor sendiri, kalau saya lihat dari foto-fotonya saya malah nemu tipe Junior Suite. Nah loh, jadi ada berapa tipe kamar di properti ini? Did I miss something?

Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, hotel ini dipersenjatai fasilitas-fasilitas mumpuni seperti kolam renang, gym, spa, dan sauna. Ada dua restoran dan satu bar di hotel ini. Sebagai fasilitas MICE, ada 6 ruang rapat dengan opsi terbesar memiliki luas 680 meter persegi dan kapasitas maksimal 550 orang. Waktu menginap, kerabat saya pesan kamar tipe Deluxe dengan jendela menghadap ke arah utara. Ulasan lengkapnya saya kasih di segmen berikutnya ya!

Desain Kamar

Di Mercure Jakarta Kota, saya menginap di kamar Deluxe. Interior kamar tampil elegan dalam palet warna putih-cokelat-merah. Dinding kamar sendiri didominasi warna putih, sementara furnitur berbahan kayu dicat dengan warna light cherry (atau mungkin light mahogany ya karena ada corak kemerahannya sebetulnya). Chaise lounge kontemporer berwarna merah ditempatkan di samping meja kopi, membelakangi dinding dan jendela yang ditutupi gorden berwarna cokelat. Untuk istilah desain, menurut saya interior kamar mengusung desain kontemporer. Saya jadi ingat hotel-hotel mid-scale dengan desain seperti ini yang pada heyday-nya dulu sih seperti mencerminkan modernitas dan kemewahan pada masanya.

IMG_20190209_151043

IMG_20190209_151057

IMG_20190209_151346

IMG_20190209_151331

IMG_20190209_151317

Kalau lihat di foto, di atas tempat tidur ada kayak seserahan. Tenang ya itu bukan seserahan nikahan tapi, kerajinan tangan dari handuk yang disiapkan pihak hotel buat menyambut kerabat saya yang lagi ulang tahun. Ketika lihat kerajinan itu, saya kagum karena hasilnya keren banget. Ada yang dibentuk kue ulang tahun, ada yang dibentuk semacam angsa, dan lain-lain. Two thumbs up buat staf Mercure Jakarta Kota yang sudah mempersiapkan surprise tersebut!

tenor-1
Sehun suka. Good job!

Walhasil, di kamar jadi ada banyak banget handuk.

giphy
Handuk di mana-mana! Inikah namanya toko handuk?

Fasilitas kamar sendiri mencakup TV, AC, coffee maker, ya yang begitu lah ya amenities wajib. Closet-nya memang nggak besar, tapi setidaknya tertutup dan cukup lah buat gantung beberapa baju. Oh ya, saya lupa bilang bahwa kamar ini punya luas 35 meter persegi. Jarak dari ujung tempat tidur ke TV stand bisa dibilang luas banget. Kayanya cukup lah buat senam poco-poco dua atau tiga orang. Desain furnitur sih bisa dibilang dated kalau dibandingkan dengan furnitur modern jaman sekarang, tapi saya nggak mempermasalahkan itu. In fact, saya rasa furnitur-furnitur modern di tahun 80-90an itu punya charm-nya tersendiri.

IMG_20190209_151135

IMG_20190209_151126

Satu hal yang saya suka dari kamar ini adalah jendelanya. Kalau biasanya hotel-hotel menawarkan jendela biasa, Mercure Jakarta Kota memasang semacam bay window. Ditambah lagi, kaca jendela yang dipasang juga setinggi dinding. Jadi, saya bisa lihat pemandangan dengan lebih jelas.

IMG_20190209_151436
Pemandangan dari jendela. Terlihat Novotel, Holiday Inn & Suites, dan Jayakarta.
Kamar Mandi

Bicara tentang kamar mandi, luasnya nggak besar. Posisinya bisa dibilang serba mepet. Kloset berada terlalu dekat dengan bathtub. Pintu kamar mandi sendiri kalau dibuka langsung nempel ke dinding bathtub. Ukuran bathtub sendiri nggak begitu panjang dan saya rasa, kamar mandi unit merupakan aspek yang lebih perlu diperhatikan dan di-improve dibandingkan bagian kamar yang lain.

IMG_20190209_151240

IMG_20190209_151230

IMG_20190209_151220

IMG_20190209_151211

Fasilitas kamar mandi terbilang lengkap. Di kamar mandi udah ada vanity mirror, hair dryer yang desainnya sepintas mirip alat pengering tangan di wastafel restoran fast food, dan produk-produk mandi. Kalau melihat dari segi desain, pemilihan keramik untuk dinding mengurangi elegancy kamar mandi karena menurut saya secara pribadi sih terlalu modest. Kesannya kayak kamar mandi di rumah. Meskipun demikian, pencahayaan cukup terang dan semua perlengkapan kamar mandi masih berfungsi dengan baik. Urusan desain sih pada akhirnya preferensi masing-masing.

Fasilitas Umum
Kolam Renang

Salah satu fasilitas yang saya manfaatkan saat berkunjung ke Mercure Jakarta Kota adalah kolam renangnya. Kunjungan ke kolam renang ini lebih tepat dilakukan di sore hari, sekitar jam 3 atau 4. Berada di bagian belakang hotel, area kolam renang diteduhi bangunan hotel yang tinggi sehingga pas berenang, rasanya sejuk aja nggak kena cahaya matahari yang menyengat. Kalau cuaca cerah, air kolam dihangatkan oleh paparan cahaya matahari di siang hari. Jadi, begitu sore-sore berenang, airnya nggak kerasa dingin.

IMG_20190209_153022

IMG_20190209_153025

Meskipun ukurannya nggak begitu besar, kolam renang di Mercure Jakarta Kota tetap layak dijajal. Apalagi, ada area kolam yang cukup dalam juga. Sebetulnya agak nggak seimbang ya kalau kedalaman kolam dibandingkan sama ukurannya. Selain itu, ada juga kolam anak di sini. Bangunan tambahan yang menjorok ke arah kolam itu gym hotel. Jujur saya sih suka dengan area kolam renangnya.

IMG_20190209_153001

IMG_20190209_153041

Di sudut area kolam, ada whirlpool untuk empat orang. Sebetulnya ya bisa untuk banyakan sih. Hanya saja, lubang dorong air dan udaranya hanya ada empat. Kalau mau pakai, kita bisa tekan sendiri tombol yang ada di salah satu dinding. Area ini beratap, tapi dari sini juga kita bisa lihat kawasan perumahan di sekitar hotel. Selain itu, ada juga sekolah yang jendela kelas-kelasnya satu level dengan area ini. Jadi agak parno mau berendam. Takut diliatin anak-anak sekolah. Oh ya, keesokann harinya saya sempat coba lagi whirlpool, tapi kali ini suhu airnya terlalu panas. Walhasil, nggak jadi deh.

Oh, ya, satu hal yang saya rasa perlu dibenahi oleh Mercure Jakarta Kota adalah lampu yang dipasang di dalam kolam renang. Waktu saya berenang, saya kaget karena lampu itu dalam kondisi lepas, dengan kabel-kabel yang mencuat keluar. Saya yakin sih lampunya pasti dimatikan. Hanya saja, ‘kan ngeri rasanya. Takutnya ada orang iseng nyalakan lampu, pas kebetulan ada yang berenang. Bisa jadi Final Destintation kalo kayak gitu. Semoga sih saat tulisan ini dirilis, lampunya sudah diperbaiki.

IMG_20190209_164831

IMG_20190209_164816

Area ganti pakaian ada di dekat kolam. Untuk area ganti pria, kita harus masuk dulu ke dalam bangunan utama. Posisinya ada di depan gym, di sebelah spa. Di dalam area ganti, ada beberapa shower box dan satu ruang sauna.

Restoran

Mercure Jakarta Kota mempunyai dua restoran yang menawarkan menu yang berbeda. Lokasinya sama sih, satu lantai di atas lantai lobi, tapi di area yang berbeda. Restoran Spice menawarkan menu internasional yang juga jadi tempat tamu menikmati sarapan pagi. Atmosfernya santai dan interiornya juga kontemporer kasual. Kebetulan waktu saya foto-foto, habis ada acara besar di sana dan ini adalah kondisi setelah para staf beres-beres.

IMG_20190210_132708

IMG_20190210_132645

Nggak jauh dari Spice, ada Chiao Tung, Chinese restaurant yang menawarkan dimsum sebagai menu andalannya. Nah, bufet dimsum ini bisa dinikmati setiap akhir pekan dan libur Nasional dari jam 11 siang sampai jam 3 sore. Saya nggak sempat mencoba sih dimsum di sana gimana, tapi menurut Ci Windi, saudara saya yang pernah nyoba makan dimsum di sana, katanya makanannya enak. Bisa jadi opsi sih ini kalau lagi pengen all you can eat dimsum di Jakarta.

IMG_20190209_150201

IMG_20190210_132731

Selain Spice dan Chiao Tung, ada Kirana Cafe di lantai lobi. Lokasinya nggak jauh dari lobi dan area resepsionis. Kafe ini memang nggak besar, tapi atmosfernya sih cukup cozy, terutama untuk sekadar ngobrol sama ngopi bareng temen-temen atau keluarga, atau nonton film. Di Kirana Cafe juga ada tangga menuju Chiao Tung yang berada tepat di atasnya. Sebetulnya, di ujung kafe (masuk ke area lobi) ada grand piano. Hanya saja, kursinya nggak tahu ke mana. Pianonya bisa dibuka, tapi saya mainnya jadi sambil berdiri. Uh 😕

IMG_20190209_223116

IMG_20190209_223326

IMG_20190209_223313

Fasilitas Lain

Selain kolam renang dan restoran, seperti yang saya sebutkan di atas, Mercure Jakarta Kota juga punya beberapa fasilitas lain, seperti fasilitas MICE, gym, dan spa. Untuk gym-nya sendiri sih saya lihat ukurannya cukup besar dan peralatannya lumayan lengkap.

IMG_20190209_153231

IMG_20190209_153242

IMG_20190209_153302

Gym hotel ini punya view ke area kolam renang. Di hari terakhir kunjungan, saya liat ada beberapa anak remaja yang olahraga di gym, dan setelah itu langsung pada berenang. Ya, olahraganya sebentar sih macem lari di atas treadmill 10 menitan, habis itu ngobrol-ngobrol, dan langsung pada berenang ceria di kolam renang.

Salah satu bagian hotel yang saya suka dan menurut saya jadi claim to fame-nya Mercure Jakarta Kota adalah lobinya. Si grand lobby ini punya kubah stained glass yang cantik dengan desain khas hotel mewah bergaya kontemporer di tahun 90an. Dari tengah kubah, ada lampu besar yang bergantung. Waktu berkunjung, saat itu masih suasana imlek. Lampion-lampion kertas yang dinyalakan di malam hari membuat area lobi tampak lebih cantik.

IMG_20190210_133503

IMG_20190209_223131

IMG_20190209_150119

IMG_20190209_150136

IMG_20190209_150156

IMG_20190209_150024

Oh ya, satu lagi. Ada empat lift utama di hotel ini untuk tamu (seinget saya empat, apa enam ya?). Dua lift yang posisinya paling ujung ternyata lift panoramik. Pemandangan dari lift bagus banget buat dilihat, terutama ketika lift mulai naik.

IMG_20190209_150703
View dari lift ke arah selatan
Lokasi

Sekarang kita bicara soal lokasi. Berdiri megah di Jalan Hayam Wuruk, Mercure Jakarta Kota memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai tempat di kawasan Glodok. Dari hotel, Pantjoran Tea House, salah satu kedai teh favorit saya bisa dicapai dengan berkendara sekitar 5 menitan. LTC Glodok, Harco, dan Plaza Glodok juga nggak jauh dari hotel kok. Kalau mau pergi ke kawasan Thamrin, bisa pakai bis Transjakarta. Haltenya? Ada di seberang hotel, di atas Sungai Batang Hari. Kita tinggal naik jembatan penyeberangan aja menuju halte.

Untuk kondisi lalu lintas sendiri, area di depan hotel sih nggak begitu macet. Hanya saja, memang macetnya di titik-titik kayak depan Glodok Plaza dan LTC. Selebihnya sih menurut saya lancar-lancar aja. Dari Stasiun Gambir, Mercure Jakarta Kota berjarak sekitar 15 menit dengan kendaraan roda empat. Kalau dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kita bisa berkendara selama sekitar 30 menit lewat tol bandara dan turun menjelang Kota Tua biar lebih cepat.

Kesimpulan

Mercure Jakarta Kota memang bukan properti baru. Dari fasad dan interiornya, kita bisa lihat kalau hotel ini merupakan hotel senior, tapi pesonanya masih tetap bisa kita rasakan kok. Dari segi fasilitas pun, saya rasa hotel ini punya cukup lengkap: kolam renang, gym, spa, meeting/function room, sauna, restoran, dan kafe. Beberapa fasilitas memang perlu dibenahi, tetapi secara umum sih semuanya in a decent condition.

Dari aspek interior, furnitur di kamar bisa dibilang dated. Kontemporer memang, tapi ya kontemporer pada masanya. Kalau dibandingkan dengan furnitur sekarang, wajar ketika dibilang agak kuno, tapi setidaknya semuanya masih berfungsi dengan baik dan terawat. Dengan luas 35 meter persegi, kamar Deluxe sudah bisa dibilang besar. Seperti yang saya bilang, bahkan buat poco-poco sama 2 orang pun cukup. Bay window yang ada di kamar juga jadi daya tarik tersendiri. Untuk kamar mandi, memang kurang elegan kalau bicara dari segi desain, tapi setidaknya fasilitasnya lengkap.

Lokasi hotel sendiri sangat strategis. Ke mana-mana dekat. Ada banyak restoran dan toko di sepanjang jalan Hayam Wuruk-Gajah Mada. Mal juga ada. Yang penting lagi adalah, posisi hotel ini berada berseberangan sama halte busway Transjakarta yang memudahkan tamu untuk pergi ke mana-mana.

Dengan rate mulai dari 600 ribuan (berdasarkan Tripadvisor), Mercure Jakarta Kota menawarkan ketenangan dan old charm di tengah ingar bingarnya kawasan Hayam Wuruk. Kalau kamu bukan tipe orang yang finicky dengan desain yang agak dated, hotel ini bisa jadi pilihan akomodasi yang terjangkau di lokasi yang strategis.

Pros & Cons

👍🏻 Pros

  • Lokasi hotel cukup strategis. Di seberang hotel, ada halte busway Transjakarta. Jadi, gampang kalau mau pergi ke mana-mana.
  • Ukuran kamarnya besar. Tipe Deluxe punya luas 35 meter persegi. Tipe Superior punya luas 29 meter persegi. Untuk ukuran hotel “senior” dan bintang empat, tipe kamar terkecil yang berukuran 29 meter persegi itu udah lumayan banget. Tipe kamar yang saya tempati malahan punya jarak yang cukup besar antara ujung tempat tidur dan TV stand.
  • Fasilitas umumnya lengkap: kolam renang, gym, sauna, spa, fasilitas MICE, dan lain-lain.
  • Rate-nya terjangkau. Di kawasan Hayam Wuruk-Gajah Mada, Mercure Jakarta Kota merupakan salah satu akomodasi bintang empat yang cukup terjangkau.
  • Stafnya ramah. Ditambah lagi, kerajinan tangan dari handuknya cantik banget.

👎🏻 Cons

  • Beberapa aspek di kamar perlu dibenahi, seperti pintu atau kamar mandi. Saya rasa desain kamar mandi perlu diganti biar tampak lebih elegan.
  • Lampu di dalam kolam renang perlu diganti. Ngeri banget kabel-kabelnya sampai mencuat ke luar. Semoga sih sudah diperbaiki ketika tulisan ini diunggah.
Penilaian

Kenyamanan: 😌😌😌😌😶
Desain: 😆😆😆😆⚪️
Lokasi: 🤩🤩🤩🤩😶
Harga: 💰💰💰

One thought on “Review: Mercure Jakarta Kota”

Leave a comment