bobobox paskal

Review: Bobobox Pods Paskal

Out of curiosity, akhirnya minggu kemarin saya book satu pod di hotel ini dan kemarin, saya berkesempatan untuk nginap satu malam di hotel koala gemas tidur ini (coba cari logonya deh). Sebelumnya, saya tahu info hotel ini dari teman yang memang sama-sama suka hotel juga. Jujur awalnya saya agak gimana dengan konsep hotel kapsul dan shared living arrangement, tapi setelah nginap di sini, ternyata saya baik-baik saja dan pulang dalam keadaan squeaky clean (loh nggak nyambung).

review bobobox
Interior pod Bobobox

Bobobox Pods Paskal berlokasi di jalan Pasir Kaliki nomor 76A, Bandung. Hotel ini berseberangan dengan Gereja Immanuel dan dari Stasiun Bandung itu sekitar 5-10 menit kalau pakai angkot. Selain itu, dia juga cukup dekat dari beberapa mal seperti Paskal 23 dan Istana Plaza jadi buat yang suka belanja, lokasi hotel ini cukup menguntungkan.

Berdasarkan Tripadvisor, hotel ini menyandang predikat bintang 2,5. Konsepnya sih capsule hotel. Satu atau dua orang bisa menempati satu kapsul atau pod, dan pengunjung bisa pilih posisi pod. Untuk yang pilih Sky Pod, nanti tidurnya di atas. Untuk yang pilih Earth Pod, nanti tidurnya di bawah. Sky Pod dan Earth Pod ini kalau liat dari luar, jatuhnya kayak tetris.

Ada lebih dari 50 pod di hotel ini dan tersebar di tiga lantai. Selain kapsul tidur, Bobobox juga punya beberapa fasilitas umum seperti pantry, working space, communal space, dan musola. Karena konsepnya hotel kapsul, hotel ini punya shared bathroom jadi kalau ingin mandi atau buang air, harus keluar dari kapsul.

Desain Kapsul

Kapsul yang saya tempat ini tipenya Sky Pod. Buat ke tempat tidur, saya harus “manjat”. Posisi kasurnya cukup tinggi loh jadi jangan coba buat loncat langsung ke bawah tanpa lewat tangga ya buat menghindari cedera (dan tidurnya jangan mepet ke ujung). Secara umum, pod di Bobobox punya interior bergaya minimalis ke arah futusitik. Bentuk jendelanya mengingatkan saya sama bahtera raksasa abad ke-21 yang ada di film disaster sci-fi arahan Roland Emmerich, 2012.

IMG_20180927_141555
Kasurnya cukup luas dan ada jendela kecil di sampingnya
IMG_20180927_141550_HHT
Tangga yang merangkap study area
IMG_20180927_141804
Pintu dengan dua gantungan pakaian

Oh ya saya lupa belum kasih tau. Ketika check in, kita akan ditanya apakah kita sudah punya aplikasi Bobobox apa belum. Kalau belum, kita bisa unduh aplikasinya dan buat akun. Setelah itu, resepsionis akan bantu sinkronkan reservasi ke akun kita. Buat masuk ke kamar, kita bisa pindai QR code atau tekan tombol unlock yang ada di aplikasi. Setelah kedengaran semacam bunyi bel, kita bisa masuk ke pod kita.

Begitu masuk, kita langsung melihat study area yang merangkap tangga menuju tempat tidur. Di bawah meja, ada tempat sampah juga. Sebetulnya, buat saya itu bukan study area sih, tapi lebih semacam meja rias. Selain itu, nggak ada outlet buat colokin charger laptop atau HP di study area jadi tentunya nggak bisa nge-charge daya perangkat di sana.

Para pengunjung yang tech savvy kayaknya bakalan senang nginap di Bobobox karena fasilitas in-capsule bisa diatur lewat panel atau aplikasi. Di dekat jendela pod, ada panel kecil yang memungkinkan kita untuk atur warna lampu (baik secara manual atau lewat preset), ubah kecerahan atau nyala/matikan lampu, dan kunci pintu kamar. Fungsi-fungsi tersebut juga tersedia di aplikasi Bobobox.

IMG_20180927_141658
Universal socket, speaker, dan panel kapsul
IMG_20180928_003847
Ada Bluetooth speaker di kapsul jadi kita bisa sambungkan laptop atau HP untuk dengarkan musik

Selain itu, pod juga dilengkapi dengan Bluetooth speaker. Di panel, kita bisa lihat nomor pod dan nomor pairing. Kedua informasi ini dibutuhkan ketika kita mau pairing perangkat ke speaker. Oh ya, waktu pertama kali coba putar musik, saya kaget karena keluar noise aneh dari speaker. Waktu saya naikkan volume dari HP, barulah noise-nya hilang dan suara musiknya keluar. Saran saya sih kalau mau dengar lagu, pastikan volume perangkat nggak terlalu kecil supaya nggak keluar noise. Namun, jangan dengarkan musik terlalu keras ya supaya tetangga pod kita nggak terganggu.

Terkait tetangga dan gangguan, pod ini ternyata nggak begitu sound-proof. Saya nggak tahu sih kalau suara di dalam pod bisa kedengaran sampai luar atau tidak, tapi suara dari luar bisa kedengaran. Bahkan, suara dari pod sebelah bisa kedengaran. Posisi pod saya berada tepat di depan tangga menuju basemen dan lantai dua, jadi ketika ada orang naik turun tangga itu kedengaran. Meskipun demikian, manajemen hotel sudah menetapkan aturan untuk nggak berisik di area hotel. Kita juga harus ingat buat nggak mengganggu ketenangan pengunjung lain. Kayak ngekos loh rasanya. Kosannya tapi hip dan technologic.

tenor31
Jangan berisik yaq gaes

Setiap pod dilengkapi dengan ventilasi, smoke detector, dan air conditioner. Nah, buat yang nggak tahu cara ngatur air conditioner di pod, saya kasih tahu nih.

IMG_20180927_213601
Pengatur air conditioner

Pada foto di atas, ada dua perangkat. Yang di kiri itu smoke detector, sementara yang di kanan pengatur air conditioner plus lubang udaranya. Kalau suhu di dalam pod terasa panas, kita bisa perbanyak aliran udara dingin yang masuk dengan putar piringan dalam. Nanti setelah diputar, si piringan mulai terbuka (kayak kalau kita mau buka tutup botol). Dari celah yang ada, keluarlah udara dingin. Nah, karena luas pod ini nggak besar, saran saya sih jangan terlalu besar buka piringannya. Bisa-bisa malah kedinginan.

Perlengkapan Kapsul

Setiap pengunjung yang datang dapat sikat dan pasta gigi, serta handuk. Itu aja? Ya, itu aja karena di shower box kamar mandi sudah ada sampo dan sabun. Bobobox nggak menyediakan vanity kit dan shaver, tapi di kamar mandi ada hair dryer dan hand dryer. Saran saya sih kalau datang ke sini, jangan lupa bawa facial wash.

Selain itu, setiap tamu juga sebelum masuk area pod diharuskan untuk ganti sepatu dengan slippers. Nah, sepatu kita nanti dititipkan di lobi dan bisa diambil ketika kita mau pergi atau check out. Beberapa tamu simpan slippers-nya di luar pod. Kalau saya sih, slippers disimpan di dalam pod.

Pods Area

Kalau hotel biasa punya koridor kamar, Bobobox punya koridor pods. Lorong-lorong ini membentuk semacam labirin, dengan beberapa kursi dan meja buat para pengunjung.

IMG_20180927_141413
Lorong pod
IMG_20180927_144835
Ada area duduk
IMG_20180927_145049
Kayak pesawat luar angkasa

Lorong-lorong ini diapit oleh pod di kiri kanannya, dan kesannya kayak lagi jalan di dalam pesawat ulang alik. Futuristik gitu lah cocok buat Instagram. Apalagi ketika lampu di beberapa pod dinyalakan. Tambah pas buat foto-foto. Hanya saja, lantainya pakai kayu. Kalau lantainya pake semacam linoleum atau bahan sintetis lainnya, mungkin bisa membangun atmosfer Star Trek atau Armageddon atau film-film semacamnya lah.

Kamar Mandi

Shared bathroom di Bobobox ternyata nggak “mengerikan”. Kebersihannya tetap terjaga dan ada rak slippers di depan, meskipun saya sempat lihat ada satu dua pengunjung yang tetap masuk ke kamar mandi pakai slippers (padahal jelas-jelas udah ada raknya).

IMG_20180927_145028
Area wastafel. Ada dua kubikel kloset dan dua shower box

Lorong wastafel ini lumayan sempit jadi ketika lagi banyak orang, rasanya kurang nyaman aja. Ada hand dryer dan hair dryer juga di sini jadi pengunjung bisa keringkan rambut dan tangan.

IMG_20180927_145025
Shower box, dilengkapi sampo dan sabun

Shower box-nya sendiri ukurannya memang nggak besar, tapi cukup luas. Di balik pintu, ada semacam boks kecil buat simpan handphone (oh ya, penting buat bawa HP ke mana-mana karena aplikasi di HP ini dibutuhkan buat kita kembali ke kamar). Gantungan pakaiannya ada dua. Secara keseluruhan sih, nggak ada yang sangat spesial dari shower box-nya. Air panasnya lumayan dan nggak ngadat, meskipun di satu shower box, keluaran airnya kurang besar dibandingkan box di sebelahnya.

Fasilitas Umum

Dengan konsep capsule hotel, nggak banyak fasilitas umum yang dimiliki Bobobox. Budget hotel ini nggak punya kolam renang atau gym, tapi ada cukup banyak seating area yang memungkinkan kita buat nyantai sambil berinteraksi dengan pengunjung-pengunjung lain.

IMG_20180927_212422
Pantry buat bikin popcorn atau kopi

Bobobox punya pantry kecil di lantai dasar yang bisa kita manfaatkan buat bikin popcorn atau seduh kopi. Biasanya, area ini jadi tempat buat ngobrol atau kerja (saya pribadi sih lebih suka kerja di dalam pod atau workspace kecil di samping lobi). Di pantry ini nggak ada kompor ya jadi jangan berharap bisa masak-masak aneh.

IMG_20180927_145135
Tangga menuju lantai dua

Kalau kita ke lantai dua, kita bisa menemukan communal space. Area semi-outdoor ini pas buat nongkrong bersama teman-teman sambil ngobrol atau ngemil. Perlu diingat bahwa pengunjung tidak diperbolehkan makan dan minum di dalam pod. Jadi kalau kita mau makan, kita harus ke communal space atau ke pantry.

IMG_20180927_145244
Communal area
IMG_20180927_145234
Areanya cukup luas buat nongkrong

Nah, di samping communal area ada musala yang cukup luas buat beribadah. Musala ini juga udah dilengkapi dengan alat-alat solat dan ada tempat wudhu juga, jadi kita nggak perlu bolak-balik jauh-jauh dari kamar mandi ke musala.

IMG_20180927_145255
Musala buat beribadah

Di sekitar hotel ada banyak restoran dan minimarket yang bisa dikunjungi kalau lapar. Tapi kalau malas keluar hotel, di lobi ada vending machine yang jual camilan dan minuman. Harganya juga nggak terlalu mahal untuk level harga hotel. Oh ya, area parkir Bobobox ini terbatas ya jadi kalau misalnya kita datang pakai mobil dan tempat parkir utama untuk mobil sudah penuh, kita parkir di pinggir jalan. Tapi jangan khawatir karena ada petugas keamanan yang siap 24 jam menjaga mobil kesayangan kita.

Kesimpulan

Menginap kemarin selama satu malam di Bobobox Pods Paskal akhirnya memuaskan rasa penasaran saya dengan hotel kapsul. Ini pertama kalinya saya menginap di hotel kapsul. Interior pod bergaya minimalis futuristik bikin saya betah buat tiduran di dalam pod sambil dengar lagu atau baca buku sampai ketiduran. Ditambah lagi, tingkat kecerahan dan warna lampu yang bisa diatur bikin saya selalu gatel pengen ganti-ganti warna lampu.

Hanya saja, di dalam pod hanya ada satu outlet jadi saya nggak bisa charge laptop dan HP secara bersamaan. Buat antisipasi, kalau mau nginep di sini baiknya bawa colokan T. Oh ya, manajemen hotel juga hanya menyediakan dental kit. Untuk sampo dan sabun sih sudah tersedia, tapi kalau perlu bercukur, ada baiknya bawa sendiri pisau cukur dari rumah (atau bisa beli di minimarket dekat hotel). Meskipun demikian, dengan adanya hair dryer di kamar mandi, pengunjung bisa tetap menata rambut (selama nggak terlalu lama karena kamar mandinya berbagi dengan pengunjung lain).

Banyaknya seating area membuat hotel ini memberikan kesempatan bagi kita untuk bersosialisasi dengan pengunjung lain. Di aplikasi Bobobox, ada fitur chat yang memungkinkan kita buat tanya-tanya ke resepsionis atau pihak hotel, atau ngobrol dengan pengunjung lain. Kita bahkan bisa janjian dengan pengunjung lain melalui aplikasi untuk, misalnya, jalan-jalan keliling Bandung bareng, pesan kendaraan, dan lain-lain.

Dengan harga mulai dari 200 ribu rupiah per malam (berdasarkan Tripadvisor), saya bisa menikmati pengalaman nginap di hotel kapsul bergaya futuristik yang menyenangkan. Buat young traveler, Bobobox bisa jadi opsi yang tepat untuk menginap di kota Bandung dengan biaya terjangkau, terutama ketika kita nggak muluk-muluk soal akomodasi atau tipe orang yang cuman perlu tempat buat tidur doang.

Tips

  • Kalau kalian tipe orang yang takut ketinggian, baiknya pesan Earth Pod. Sky Pod ini cukup merepotkan buat manjatnya, apalagi kalau kamu harus bolak-balik keluar pod. Di sisi lain, Earth Pod ini rasanya lebih claustrophobic. Mungkin karena posisinya di bawah.
  • Selalu bawa ponsel ke mana pun. Jangan tinggalkan ponsel di kamar karena tanpa ponsel, kita nggak bisa masuk lagi ke kamar. Untuk buka pintu kamar, kita perlu scan QR code atau pakai tombol unlock dari aplikasinya.
  • Bawa colokan T atau terminal listrik kecil buat jaga-jaga karena outlet di pod hanya ada satu.
  • Selalu tutup tirai dan matikan lampu kalau mau pergi.
  • Buat pengunjung yang datang dengan rombongan atau bersama teman-teman, kalian bisa janjian buat ketemuan di communal room lewat fitur chat di aplikasi Bobobox. Fitur ini juga bisa dipakai buat berinteraksi sama pengunjung lain.
  • Beli camilan dan minuman sebelum datang ke hotel karena di sini nggak ada restoran (in case tengah malam lapar). Jangan lupa untuk nggak makan di dalam pod ya.
  • Atur air conditioner dengan hati-hati. Jangan terlalu besar membuka piringannya karena bisa-bisa kita kedinginan di dalam pod.
  • Please expect hunger games kamar mandi. Ini jatuhnya kayak tinggal di tempat kos. Kalau pengunjung lagi banyak, nunggu giliran mandi bisa cukup lama.
  • Bawa board games atau card games. Di dalam pod nggak ada televisi dan hiburan satu-satunya hanyalah Bluetooth speaker. Kalau datang bersama teman-teman, mendingan bawa card atau board games buat dimainkan di communal space. Ayo! Jangan main HP terus! Main dengan manusia, jangan selalu main sama perangkat seluler 😛

Pros & Cons

👍🏻 Pros

  • Sejauh ini, Bobobox merupakan hotel kapsul yang menawarkan konsep futuristik yang unik. Tampil dalam balutan warna putih, kapsul kamar bisa jadi spot yang Instagrammable.
  • Kapsul kamar dilengkapi speaker Bluetooth dan panel kendali untuk atur kunci pintu dan pencahayaan kapsul (termasuk warna dan kecerahannya).
  • Bobobox menghadirkan aplikasi yang dipakai untuk akses kapsul, atur pencahayaan kamar, dan berinteraksi dengan pihak hotel + para pengunjung lain.
  • Satu kapsul cukup luas untuk dua dewasa + satu anak.
  • Communal space memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk saling berinteraksi.
  • Lokasi cukup strategis, hanya sekitar 10 menit berkendara dari Stasiun Bandung.
  • Rate-nya sangat terjangkau. Cocok buat numpang tidur kalau pulang kemaleman, misalnya.

👎🏻 Cons

  • Makanan dan minuman dilarang dikonsumsi di dalam kapsul. Cukup ribet buat yang suka craving malam-malam karena harus makan atau minum di luar kapsul.
  • Sky pod kurang cocok untuk anak-anak karena ketinggiannya yang lumayan menyakitkan in case jatoh dari tempat tidur. Di sisi lain, earth pod juga kurang cocok buat yang suka motah alias banyak gerak.
  • Suara-suara dari kapsul lain masih bisa kedengaran ke dalam kapsul kita (saya masih bisa dengar suara obrolan pengunjung lain di kapsul sebelah).
  • Kamar mandi kurang banyak. Siap-siap hunger games kalau mau mandi pagi.

Penilaian

Kenyamanan: 😌😌😌😌⚪️
Desain: 😄😄😄😄😶
Lokasi: 🤩🤩🤩🤩⚪️
Harga: 💰

3 thoughts on “Review: Bobobox Pods Paskal”

Leave a comment